![]() |
Gunting Angkat Jahitan |
Benang Jahit Kulit dan Benang Secara Umum
Perbedaan kedua benang ini yakni perbedaan sifatnya yang dapat ataupun tidak dapat diserap oleh tubuh. Selain itu, perbedaan lainnya mencakup hal-hal di bawah ini:Benang non-absorbable
Benang non-absorbable ada dua jenis berdasarkan bahan pembuatnya, yaitu alami maupun sintetik. Bahan alami pembentuk benang non-absorbable adalah sutera atau kapas. Contoh jenis benang jahit bedah ini adalah Silk atau Siede dan berwarna hitam. Kekurangan dari bahan alami yakni dapat menimbulkan reaksi jaringan setempat seperti peradangan dan lebih parahnya infeksi. Daya tegangnya dapat bertambah bila dibasahi atau direndam terlebih dahulu dengan larutan garam sebelum digunakan. Bahan sintetik pembentuk benang yang tidak dapat diserap tubuh adalah Nylon (Ethilon dan Dermalon), Polyester (Mersiline),dan Polypropilen (Prolene) serta biasanya dilapisi oleh bahan pelapis teflon atau dacron. Benang ini memiliki daya tegang yang besar dan kuat sehingga biasanya digunakan untuk menjahit jaringan yang besar.Benang absorbable
Sama seperti benang non-absorbable, benang absorbable juga dibuat dari bahan alami atau sintetik. Plain Catgut dan Chromic Catgut adalah benang absorbable yang sangat banyak dikenal. Plain Catgut diproduksi dari bahan kolagen sapi atau domba meskipun namanya ada unsur Cat. Plain Catgut akan diserap oleh tubuh dalam waktu dua hingga tiga minggu tergantung respons tubuh masing-masing orang. Chromic Catgut juga sama, dibuat dari kolagen sapi atau domba, tetapi masa penyerapannya lebih lama dibanding Plain Catgut dan juga lebih kuat karena terdapat kandungan garam chromium. Benang absorbable yang dibuat dari bahan sintetik adalah jenis Poliglaktin (merek dagang Safil dan Vicryl), Polydioxanone (merek dagang PDS II), dan Polyglycapron (merek dagangnya Monosyn dan Monocryl). Benang absorbable dapat menimbulkan reaksi jaringan seperti alergi pada sebagian orang atau sampai terbentuknya fistel.Ketebalan benang-benang tersebut juga penting diperhatikan karena memengaruhi cara penggunaannya. Jaringan yang lebih besar seperti tendon dan otot membutuhkan benang yang lebih tebal. Ketebalan suatu benang jahit bedah umumnya dinyatakan dalam sistem metrik atau bisa juga dengan sistem tradisional. Sistem tradisional lebih banyak dipakai meskipun bisa dibilang kurang rasional. Sistem tradisional menyatakan ukuran benang dalam bentuk 0/0, 1/0, 2/0 hingga 6/0. Semakin besar angka yang tertera di kemasan benang, maka semakin kecil diameter benangnya. Jadi, benang dengan ukuran 0/0 adalah ukuran yang terbesar. Benang dengan ukuran 6/0 biasanya digunakan untuk menjahit kulit bagian wajah karena sangat tipis dan bisa juga untuk menjahit luka pada bayi. Sistem metrik menyatakan satuan benang per sepuluh milimeternya. Jadi, benang dengan ukuran 3 berarti memiliki ketebalan benang sebesar 0,3 milimeter.
Demikianlah spesifikasi benang jahit kulit dan jaringan-jaringan lainnya. Kita bisa memilih jenis dan ukuran benang sesuai dengan kasusnya. Bila akan menjahit kulit, maka pastikan menggunakan benang jahit kulit.
Oleh: dokter Rifa
Editor: Adrie Noor
Sumber: alatbedahminor.com, easthomas.blogspot.co.id, tokoalkes.com